
Adanya sebuah tema ‘siaga satu’ yang ditawarkan dalam project ini membuat kita semua harus melihat kembali apa yang terjadi di sekeliling, sebagai individu ataupun masyarakat yang setiap hari berinteraksi dengan ruang kota Jakarta.
Seberapa sensitif kita dengan masalah di sekeliling kita? Apa yang bisa kita tawarkan untuk publik? Pernyataan, pertanyaan, refleksi, atau sekedar hiasan di dinding?
Project ini mencoba menghubungkan kita dengan masalah kota dan kehidupan kontemporer secara umum. Tema siaga satu yang diangkat dicoba diterjemahkan dari berbagai sudut pandang. Masalah masalah besar kota ini masih menjadi favorit untuk dipertanyakan, dan direfleksikan serta bermain dengan tema tema seperti banjir, sampah, transportasi, dan kenyataan masyarakat di Jakarta yang kompleks. Beberapa juga mengungkapkan sudut pandang pengalaman yang lebih pribadi hingga abstraksi.
Pameran ini mencoba memperlihatkan bahasa ungkap street art yang kritis pada masalah kota dan kehidupan kontemporer dari berbagai pendekatan. Beberapa seniman mengungkapkannya dengan metafora dan simbolisme, sebagian bermain dengan hal hal yang sehari hari, dan sedikit humor, tetapi ada juga yang memberikan pernyataan sosial politik yang langsung dan jelas. Kita bisa melihat juga keberagaman medium, gaya dan teknik yang ditawarkan; poster, stiker, karya interaktif, mural, grafitti, stensil, dll. Dari pameran ini bisa di apresiasi capai-capaian artistik dari seniman yang telah intens melakukan interfensinya di ruang publik.
Proses presentasi setiap seniman yang dilakukan sebelum penyeleksian, juga menjadi proses yang penting dan menarik. Setiap seniman berbagi gagasan tentang karyanya kepada yang lain. Pertemuan rutin selama dua bulan ini menghasilkan banyak sekali masukan masukan kritis dan forum berbagi pengalaman yang sangat penting untuk proses kreatif masing-masing yang terlibat. Tidak ada satu yang lebih baik dari yang lain, yang ada hanya semangat untuk saling berbagi pengalaman. Ini juga melatih kita untuk lebih jelas, baik, dan bertanggungjawab terhadap apa yang ingin kita sampaikan, meski untuk hal yang paling buruk sekalipun.
Penyeleksian untuk menjadikan pameran ini sebuah presentasi dan pernyataan yang utuh, akhirnya harus dilakukan. Seleksi dilakukan berdasar pada hubungan eksplorasi strategi visual dengan tema yang diangkat, juga kualitas capaian teknis serta artistik.
Street art di dalam ruangan? Tentu banyak sensasi yang hilang, meski semua karya yang dipamerkan mempunyai kesadaran ruang ketika direncanakan dan dibuat. Tetapi tentu akan ada sensasi baru yang muncul justru ketika visual yang biasanya di ruang publik itu ditarik ke dalam ruangan. Seperti sensasi melihat seekor tikus gemuk mati gepeng terlindas di jalan dalam ruang galeri.
April 2007
Ade Darmawan
more photos
http://gracesamboh.multiply.com/photos/album/41
No comments:
Post a Comment